rumpibanget.com - Sehat dan sakit adalah salah satu pasangan yang ada di dunia ini. Hal tersebut adalah salah satu tanda kekuasaan Allah. Dengan demkian, mestinya, baik ketika sehat maupun sedang sakit, kita selalu bisa merasakan ‘kehadiran’ Allah di dekat kita. maka dari itu inilah Tips Sehat Dengan Surat Al-Fatihah yang Afdhal.
Saat manusia sedang ditimpa sakit, secara naluri dia akan berusaha mengobatinya. Terlebih lagi, bagi seorang Muslim, berusaha untuk sembuh (antara lain dengan cara berobat) termasuk amaliyah yang disunnahkan.
Ketika sakit, kita diminta tetap bersikap optimistis bahwa sakit itu insya-Allah akan sembuh dengan berbagai ikhtiar.
Ikhtiar berobat ada sekian pilihan agar bisa sembuh. Dalam khazanah Islam, ternyata tersedia media penyembuhan yang tergolong afdhal yaitu Surat Al-Fatihah.
[post_ads]
Surat Al-Fatihah dapat kita gunakan sebagai media penyembuhan penyakit. Simaklah Hadits Riwayat Bukhari yang berumber dari Abu Said Al-Khudri Ra, berikut ini.
Kejadian seperti di atas juga diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud dari Hisyam. Sementara, di dalam beberapa riwayat dari Muslim, diterangkan bahwa penyakit orang yang disembuhkan itu adalah karena sengatan binatang berbisa dan yang menyembuhkan adalah Abu Said Al-Khudri sendiri.[next]
Mengenai Surat Al-Fatihah dapat menyembuhkan penyakit ada beberapa pendapat di kalangan ulama-ulama besar Islam. Pokok perbedan pendapat itu berkisar pada hadits yang tersebut di atas dan beberapa ayat Al-Qur’an, seperti (yang terjemahnya) di bawah ini.
Di antara Ulama Besar yang berpendapat bahwa Al-Qur’an –khususnya Al-Fatihah- dapat mengobati penyakit jasmani di samping penyakit ruhani, adalah Ibnul Qayyim Al-Jauzi. Dia berkata tentang itu dalam kitabnya,
Sekali lagi, dalam hadits di atas itu dinyatakan dengan jelas bahwa penyakit jasmani (seperti karena sengatan binatang berbisa, dan lain-lain) dapat sembuh hanya dengan cara membacakan Surat Al-Fatihah dan tidak membutuhkan obat lainnya.
Jasmani dan Ruhani
Berdasar fakta yang sering kita rasakan atau saksikan, rata-rata manusia lupa akan Allah kala sedang sehat. Tapi, sebaliknya, merasa perlu ‘berdekat-dekat’ dengan Allah ketika sedang sakit.Saat manusia sedang ditimpa sakit, secara naluri dia akan berusaha mengobatinya. Terlebih lagi, bagi seorang Muslim, berusaha untuk sembuh (antara lain dengan cara berobat) termasuk amaliyah yang disunnahkan.
Ketika sakit, kita diminta tetap bersikap optimistis bahwa sakit itu insya-Allah akan sembuh dengan berbagai ikhtiar.
Sebab, kita diajari bahwa: “Dan, apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku” (QS Asy-Syu’araa’ [26]: 80).Oleh karena itu, bagi rata-rata orang yang sedang sakit, mereka akan berusaha untuk mendapatkan obat yang terbaik –bahkan sekalipun berharga mahal- agar segera sembuh.
Ikhtiar berobat ada sekian pilihan agar bisa sembuh. Dalam khazanah Islam, ternyata tersedia media penyembuhan yang tergolong afdhal yaitu Surat Al-Fatihah.
[post_ads]
Surat Al-Fatihah dapat kita gunakan sebagai media penyembuhan penyakit. Simaklah Hadits Riwayat Bukhari yang berumber dari Abu Said Al-Khudri Ra, berikut ini.
“Pada suatu hari, kami bersama-sama dalam perjalanan, dan bermalam di satu dusun. Datang kepada kami seorang budak perempuan dan berkata: ‘Sesungguhnya Kepala Desa ini sakit dan tak seorangpun di antara kami yang dapat mengobatinya. Adakah di antara Anda yang dapat mengobatinya?’Salah seorang dari rombongan kami berdiri dan mengikuti budak tadi. Kami tidak mengira bahwa dia dapat menjadi tabib. Si Sakit lalu dimanterainya dan sembuh. Kepadanya lalu diberi hadiah tiga puluh ekor kambing dan kepada kami disuguhkan susu.
Ketika dia kembali, kami bertanya: ‘Apakah engkau membolehkan mantera dan apakah engkau tukang mantera?’ Dia menjawab, ‘Tidak, saya bukan tukang mantera, tetapi saya hanya membacakan Ummul Kitab (Al-Fatihah).’ Kami katakan: ‘Kejadian ini jangan dikabarkan kepada siapapun, sebelum kita tanyakan kepada Rasulullah Saw lebih dahulu.’Sesudah kami sampai di Kota Madinah, kami datangi Rasulullah Saw dan kami ceritakan kejadian itu. Rasulullah Saw lalu bersabda: ‘Siapa tahu bahwa Surah itu (Al-Fatihah) adalah mantera (obat). Bagilah hadiah itu dan berikan saya sebagian darinya’.”
Kejadian seperti di atas juga diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud dari Hisyam. Sementara, di dalam beberapa riwayat dari Muslim, diterangkan bahwa penyakit orang yang disembuhkan itu adalah karena sengatan binatang berbisa dan yang menyembuhkan adalah Abu Said Al-Khudri sendiri.[next]
Mengenai Surat Al-Fatihah dapat menyembuhkan penyakit ada beberapa pendapat di kalangan ulama-ulama besar Islam. Pokok perbedan pendapat itu berkisar pada hadits yang tersebut di atas dan beberapa ayat Al-Qur’an, seperti (yang terjemahnya) di bawah ini.
”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS Yunus [10]: 57).
”Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS Al-Israa’ [17]: 82).
”Katakanlah: ‘Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin’. ” (QS Fushshilat [41]: 44).Berdasarkan ayat-ayat di atas plus hadits yang telah dikutip sebelumnya, semua ulama sepakat bahwa Al-Qur’an dapat menjadi obat. Tapi, obat apa, mereka berlainan pendapat. Sebagian mengatakan sebagai obat dari penyakit-penyakit batin (ruhani) saja dan tidak untuk penyakit-penyakit jasmani. Tetapi, sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa Al-Fatihah bisa menjadi obat kedua-duanya, ruhani dan jasmani.
Di antara Ulama Besar yang berpendapat bahwa Al-Qur’an –khususnya Al-Fatihah- dapat mengobati penyakit jasmani di samping penyakit ruhani, adalah Ibnul Qayyim Al-Jauzi. Dia berkata tentang itu dalam kitabnya,
Madarijus Salikin.
Kini, kita paham bahwa Al-Fatihah dapat menyembuhkan penyakit-penyakit jasmani, karena jelas terungkap lewat hadits shahih yang telah dikutip di depan. Khusus hadits itu, para ahli tidak berselisih pendapat sedikitpun tentang keshahihannya.Sekali lagi, dalam hadits di atas itu dinyatakan dengan jelas bahwa penyakit jasmani (seperti karena sengatan binatang berbisa, dan lain-lain) dapat sembuh hanya dengan cara membacakan Surat Al-Fatihah dan tidak membutuhkan obat lainnya.
Keyakinan kita atas kebenaran ajaran itu bisa semakin bertambah-tambah jika kita memperhatikan pengalaman banyak orang yang telah mengamalkannya. Sebab, memang, banyak sekali fakta yang mengungkapkan bahwa penyakit-penyakit jasmani dapat disembuhkan dengan doa-doa dan terlebih dengan bacaan Surat Al-Fatihah.
Oleh karena itu, Surat Al-Fatihah sebagai Ummul Kitab patut lebih kita persering membaca dan mengkajinya. Kecuali tujuh belas kali Al-Fatihah yang wajib kita baca dalam shalat lima waktu sehari-semalam itu, maka perlu kiranya kita lebih menyelami ‘Samudera’ Al-Fatihah yang mengandung banyak hikmah. Di dalamnya terkandung At-Tauhid -penyerahan diri kepada Allah- dan pujian terhadap Allah. Di dalamnya, juga terdapat nama-nama Allah yang baik, nama Allah yang dapat menghilangkan segala kejelekan dan dapat mendatangkan segala kebaikan, termasuk kesembuhan.
Oleh karena itu, Surat Al-Fatihah sebagai Ummul Kitab patut lebih kita persering membaca dan mengkajinya. Kecuali tujuh belas kali Al-Fatihah yang wajib kita baca dalam shalat lima waktu sehari-semalam itu, maka perlu kiranya kita lebih menyelami ‘Samudera’ Al-Fatihah yang mengandung banyak hikmah. Di dalamnya terkandung At-Tauhid -penyerahan diri kepada Allah- dan pujian terhadap Allah. Di dalamnya, juga terdapat nama-nama Allah yang baik, nama Allah yang dapat menghilangkan segala kejelekan dan dapat mendatangkan segala kebaikan, termasuk kesembuhan.