Pernikahan Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah, yang akrab disapa Nyai Eva, menjadi sorotan publik pada Rabu (4/12/2024). Ia resmi dinikahi oleh Bripka Krisna Maharta, seorang anggota Brimob Polda Jatim, dalam prosesi akad nikah yang berlangsung khidmat di Pondok Pesantren Aqidah Usymuni, Kabupaten Sumenep. Pernikahan ini menghadirkan kehangatan dan harmoni yang unik, mengingat pasangan ini berasal dari latar belakang yang berbeda.
Acara akad nikah digelar di masjid pesantren dengan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Mantan Bupati Sumenep, KH Busyro Karim, Wakil Bupati terpilih KH Imam Hasyim, dan beberapa pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) turut menjadi saksi pernikahan tersebut. Kehadiran tokoh-tokoh besar ini memberikan warna tersendiri dalam prosesi sakral tersebut, mencerminkan dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat terhadap pasangan ini.
Kehadiran Bripka Krisna di pesantren pada pukul 09.16 WIB menandai dimulainya acara. Ia langsung menuju masjid untuk melangsungkan akad nikah. Meski bukan berasal dari kalangan pesantren, Bripka Krisna disambut dengan hangat oleh keluarga besar Pondok Pesantren Aqidah Usymuni. Hal ini mencerminkan keterbukaan dan penerimaan tradisi pesantren terhadap keberagaman latar belakang, sebuah pesan yang sangat relevan di tengah masyarakat modern.
Pernikahan ini juga menjadi perbincangan karena perbedaan usia antara Nyai Eva dan Bripka Krisna yang terpaut sepuluh tahun. Namun, perbedaan usia tersebut tidak mengurangi antusiasme masyarakat untuk memberikan dukungan. Halaman pesantren dipenuhi karangan bunga ucapan selamat yang datang dari berbagai pihak, termasuk Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, serta jajaran OPD lainnya.
Dalam suasana yang penuh keakraban, acara ini tidak hanya menjadi momentum kebahagiaan pribadi, tetapi juga simbol sinergi antara dunia pesantren dan institusi negara. Dewi Khalifah, yang selama ini dikenal sebagai sosok perempuan tangguh dengan latar belakang religius, menunjukkan bahwa harmoni dapat tercipta di tengah perbedaan. Pernikahannya dengan seorang anggota Brimob menjadi refleksi modernisasi tradisi tanpa melupakan akar nilai-nilai pesantren.
Ucapan selamat dan doa juga membanjiri media sosial. Masyarakat Sumenep, khususnya, menyampaikan harapan agar pasangan ini menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Beberapa netizen bahkan memuji keberanian Nyai Eva dalam mengambil keputusan menikah dengan seseorang yang tidak berasal dari kalangan pesantren. Hal ini dianggap sebagai langkah yang progresif dan mampu menginspirasi perempuan lainnya.
Meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, pasangan ini dinilai mampu mencerminkan kesatuan nilai-nilai keagamaan dan profesionalisme. Sebagai seorang anggota Brimob, Bripka Krisna dikenal disiplin dan berdedikasi dalam pekerjaannya, sementara Nyai Eva memiliki peran strategis dalam pemerintahan daerah. Kombinasi ini diharapkan dapat menjadi teladan bagi pasangan lain, khususnya di Sumenep, untuk saling mendukung dalam perbedaan.
Prosesi akad nikah yang berlangsung sederhana namun bermakna ini juga diwarnai dengan nuansa tradisional khas Madura. Busana adat Madura dikenakan oleh beberapa anggota keluarga dan tamu undangan, memberikan sentuhan budaya yang kental dalam perayaan tersebut. Para tamu yang hadir juga disuguhi makanan khas Madura, yang semakin mempererat suasana kekeluargaan di antara mereka.
Sebagai tokoh publik, Nyai Eva menyadari betul bahwa pernikahannya akan menjadi perhatian masyarakat. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, ia menegaskan bahwa keputusannya untuk menikah dengan Bripka Krisna didasarkan pada nilai-nilai saling menghormati dan kepercayaan. Pernikahan ini, menurutnya, adalah bentuk ikhtiar bersama untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, baik di ranah pribadi maupun dalam pengabdian kepada masyarakat.
Pernikahan Dewi Khalifah dan Bripka Krisna Maharta menjadi salah satu momen yang akan dikenang di Sumenep. Tidak hanya mencerminkan kebahagiaan pasangan tersebut, tetapi juga menjadi simbol bahwa perbedaan latar belakang bukanlah penghalang untuk menciptakan harmoni. Dengan dukungan keluarga, masyarakat, dan tokoh-tokoh penting, pernikahan ini diharapkan menjadi awal dari perjalanan yang penuh berkah dan inspirasi.