Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Patean, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, pada Senin lalu, meninggalkan kisah pilu bagi 17 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Tanggul sungai sepanjang 20-25 meter jebol, mengakibatkan air meluap ke pemukiman warga.
Kondisi ini memicu respons cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, yang segera melakukan asesmen dan peninjauan lapangan. Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Ach. Laily Maulidi, memastikan bahwa langkah darurat telah dilakukan bersama instansi terkait untuk menutup tanggul yang jebol.
Berkoordinasi dengan Dinas PU Sumber Daya Air (PU SDA) Jawa Timur dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), BPBD memobilisasi material perbaikan dan melibatkan warga setempat. "Kami meminta masyarakat untuk turut menyiapkan bambu sebagai penahan sementara, sembari menunggu pengerjaan lebih lanjut," terang Ach. Laily.
Meski air sudah mulai surut, dampak banjir masih meninggalkan trauma bagi warga. Kerugian material, seperti kerusakan rumah dan perabotan, menjadi masalah utama yang perlu segera ditangani. Warga berharap ada solusi jangka panjang dari pemerintah agar banjir serupa tidak kembali terjadi.
Langkah-langkah preventif kini menjadi fokus utama. BPBD menilai bahwa evaluasi terhadap infrastruktur desa perlu dilakukan secara menyeluruh. Selain memperbaiki tanggul yang rusak, upaya normalisasi sungai dan penguatan infrastruktur pengendalian air menjadi rencana ke depan.
Ach. Laily juga mengapresiasi peran serta warga dan perangkat desa dalam proses penanganan banjir ini. "Keterlibatan mereka sangat membantu mempercepat penanganan di lapangan. Ini bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan solusi yang efektif," ujarnya.
Sementara itu, dinas terkait tengah mengupayakan pengiriman material tambahan untuk mempercepat proses perbaikan tanggul. Koordinasi dengan pihak provinsi juga dilakukan untuk memastikan dukungan logistik dan teknis berjalan lancar.
Warga terdampak mulai menata kembali kehidupan pasca-banjir. Berbagai bantuan logistik telah disalurkan oleh BPBD dan perangkat desa. Namun, beberapa warga tetap berharap ada perhatian lebih terhadap penguatan infrastruktur desa agar kejadian serupa dapat diantisipasi.
Hujan deras yang diprediksi masih akan mengguyur wilayah Sumenep menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Program mitigasi bencana, termasuk penguatan tanggul dan penataan drainase, menjadi prioritas utama untuk melindungi masyarakat dari ancaman banjir ke depan.
Kolaborasi antara BPBD, perangkat desa, dan dinas terkait diharapkan menjadi contoh baik dalam menghadapi tantangan bencana di masa mendatang. Dengan sinergi yang kuat, Desa Patean diharapkan dapat kembali pulih dan lebih siap menghadapi potensi banjir.