Pada Jumat dini hari, 6 Desember 2024, Desa Parsanga di Kecamatan Kota Sumenep menjadi saksi bisu dari sebuah peristiwa alam yang mengejutkan. Hujan deras disertai angin kencang datang secara tiba-tiba, mengakibatkan kerusakan cukup parah pada sebuah rumah milik warga setempat. Rumah tersebut, milik Mang Hasan (64), yang terletak di Jl. Gapura Gg. Kutilang RT 002/RW 003, mengalami kerusakan signifikan pada bagian atap ruang keluarga dan dapur. Meskipun begitu, bagian rumah lainnya masih relatif aman.
Kejadian ini terjadi saat sebagian besar warganya terlelap tidur. Fahrul, salah seorang warga setempat, yang menjadi saksi mata peristiwa tersebut, menceritakan bagaimana kejadian itu berlangsung. “Saat hujan deras disertai angin kencang mulai datang, Mang Hasan sedang tidur. Tiba-tiba dia terbangun karena mendengar suara gemuruh yang sangat keras. Begitu dia bangun dan memeriksa, ternyata dapur rumahnya sudah ambruk,” ujar Fahrul. Untungnya, meskipun kerusakan parah terjadi, tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden tersebut.
Kehadiran angin kencang yang mendampingi hujan deras telah menyebabkan kerusakan berat, namun, untungnya, warga sekitar segera memberikan bantuan. Pemerintah setempat, melalui Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, juga turun tangan untuk memberikan dukungan kepada korban. Kejadian tersebut menimbulkan kerugian materiil yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 25 juta. Meski begitu, proses pemulihan dilakukan dengan cepat dan situasi di lokasi kini sudah terkendali setelah adanya koordinasi yang baik antara pemerintah desa, warga, dan pihak terkait.
A. Fauzi, Kepala Desa Parsanga, bersama dengan sejumlah anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Kota Sumenep, segera melakukan langkah-langkah penanggulangan. Mereka melakukan asesmen cepat untuk memeriksa kerusakan dan memberikan bantuan psikologis kepada Mang Hasan dan keluarganya. "Kami berusaha untuk memastikan bahwa kondisi sudah aman dan terkendali, tidak ada korban jiwa maupun luka. Kami juga memulai upaya pemulihan dengan bakti sosial," ungkap A. Fauzi.
Keputusan cepat untuk melakukan pengecekan langsung di lokasi bencana ini adalah langkah awal yang diambil oleh pemerintah desa dan Tagana. Setelah melakukan asesmen, mereka menemukan bahwa kebutuhan mendesak bagi korban adalah terpal dan sembako untuk mendukung kondisi darurat. Meski hujan masih mengguyur desa tersebut, langkah-langkah penanggulangan sudah dilakukan dengan maksimal. Selain itu, koordinasi yang solid antara pemerintah desa, warga, dan pihak terkait memungkinkan penanganan bencana ini dapat dilakukan dengan efisien.
“Bersama-sama dengan masyarakat dan Tagana, kami mengupayakan yang terbaik dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem ini. Kami juga akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan lanjutan,” lanjut A. Fauzi. Pemerintah desa, bersama dengan Dinas Sosial Kabupaten Sumenep, akan segera melaporkan hasil asesmen kepada pihak yang lebih tinggi untuk memastikan bantuan yang tepat dapat disalurkan kepada korban.
Di tengah situasi yang sudah mulai terkendali, warga Desa Parsanga tetap dihantui dengan potensi bencana serupa yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam, terutama saat cuaca ekstrem melanda wilayah-wilayah yang rawan bencana seperti Desa Parsanga. Ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu siap siaga menghadapi segala kemungkinan yang datang akibat cuaca yang tidak dapat diprediksi.
Selain itu, langkah pencegahan juga menjadi isu penting yang harus terus diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat. Kejadian serupa yang menimpa Mang Hasan menunjukkan betapa pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kondisi rumah dan lingkungan agar lebih tahan terhadap bencana. Dengan sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan yang lebih baik, diharapkan kejadian serupa bisa diminimalkan dampaknya di masa depan.
Pentingnya koordinasi yang baik antara masyarakat, pemerintah desa, dan instansi terkait juga menjadi kunci utama dalam penanggulangan bencana. Dalam insiden ini, meskipun kerusakan material cukup besar, tidak ada korban jiwa atau luka berkat kesiapan para pihak yang terlibat. Ke depan, diharapkan adanya peningkatan dalam hal pendidikan mitigasi bencana di tingkat masyarakat untuk meminimalisir risiko yang ada.
Dengan bantuan cepat dari pihak-pihak terkait dan kesiapsiagaan yang lebih baik di masa depan, Desa Parsanga diharapkan dapat menghadapi berbagai tantangan yang mungkin datang akibat bencana alam. Ketika warga dan pemerintah saling bekerja sama, maka dampak dari bencana seperti yang terjadi pada Jumat lalu dapat dikurangi, dan pemulihan akan lebih cepat dan efisien.