Sumenep, Jawa Timur – Langit malam Desa Pragaan Laok memancarkan semarak kegembiraan pada Rabu (24/07/2024). Pragaan Fair 2024 resmi dibuka oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, di Lapangan Arrahman dengan parade budaya yang memikat. Sebagai agenda tahunan andalan, Pragaan Fair menyatukan seni, tradisi, dan ekonomi dalam satu panggung megah selama 18 malam berturut-turut.
Pukulan gong oleh Bupati Sumenep menandai dimulainya event spektakuler yang dimeriahkan Parade Tongtong Serek, festival musik daul, hingga pameran UMKM unggulan desa. Dengan durasi panjang hingga 10 Agustus 2024, Pragaan Fair menawarkan tidak hanya hiburan tetapi juga peluang ekonomi bagi pelaku usaha mikro.
Kolaborasi Seni dan Ekonomi: Wajah Baru Kecamatan Pragaan
Dalam sambutannya, Bupati Achmad Fauzi menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi seluruh elemen masyarakat Kecamatan Pragaan. “Pragaan Fair bukan sekadar perayaan, tetapi bentuk sinergi antara seni tradisional dan pemberdayaan ekonomi. Setiap stand UMKM di sini adalah wajah desa yang siap dikenal dunia,” ujarnya.
Kolaborasi Parade Tongtong Serek dengan Pragaan Fair menjadi daya tarik utama. Suara tradisional tongtong yang berpadu dengan semangat kontemporer musik daul menghidupkan kembali identitas budaya Madura yang khas, sekaligus membawa nuansa modernitas.
Pameran UMKM: Menghidupkan Potensi Desa
Pragaan Fair 2024 menjadi panggung istimewa bagi UMKM lokal. Stand-stand yang berjajar rapi menampilkan produk unggulan setiap desa, mulai dari kerajinan tangan, batik Madura, hingga makanan khas yang menggugah selera.
“Melalui Pragaan Fair, masyarakat tidak hanya menikmati hiburan, tetapi juga dapat melihat langsung karya tangan kreatif para pelaku usaha desa. Ini adalah cara efektif memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas,” ujar Bupati.
Keberadaan stand UMKM ini menjadi bukti bahwa Pragaan Fair tidak hanya menghibur tetapi juga memberi dampak nyata pada perekonomian lokal.
Hiburan Rakyat: Dari Musik Daul hingga Panggung Kreasi Anak
Ragam hiburan menjadi magnet lain Pragaan Fair. Parade Tongtong Serek membuka acara dengan irama tradisional yang menggugah semangat. Tidak ketinggalan, festival musik daul dan karaoke dangdut menambah keceriaan malam-malam Pragaan.
Selain itu, panggung kreasi pelajar dan anak-anak memberikan ruang bagi generasi muda untuk menampilkan bakat mereka. “Kami ingin Pragaan Fair menjadi tempat semua orang, dari anak-anak hingga dewasa, untuk berkreasi dan menikmati hiburan,” ungkap salah satu panitia.
Keamanan dan Kondusivitas: Prioritas Selama Acara
Bupati Achmad Fauzi juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan selama acara berlangsung. Dengan banyaknya pengunjung yang diprediksi hadir, koordinasi lintas sektor dilakukan secara matang. Forkopimda, Forkopimka, hingga aparat keamanan desa dikerahkan untuk memastikan Pragaan Fair berlangsung tertib.
“Kondusivitas adalah kunci sukses acara ini. Kami harap semua pihak, termasuk pengunjung, bisa bekerja sama menjaga suasana tetap aman,” tegas Bupati.
Parade Tongtong Serek: Harmoni Irama Tradisional
Parade Tongtong Serek menjadi atraksi yang paling dinanti-nanti. Suara dentingan bambu berpadu dengan hentakan perkusi menciptakan harmoni yang menyentuh jiwa. Parade ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga bentuk pelestarian tradisi leluhur yang tetap relevan di era modern.
“Setiap nada Tongtong Serek adalah cerita, dan Pragaan Fair adalah panggungnya. Kami bangga menjadi bagian dari warisan budaya ini,” kata salah satu peserta parade.
Panggung Kreasi: Ekspresi Generasi Muda
Bagi generasi muda, Pragaan Fair menjadi tempat untuk menyalurkan ide-ide kreatif. Dari tari modern hingga teater tradisional, semua mendapatkan tempat di panggung kreasi pelajar. Tak hanya hiburan, ini juga menjadi ruang pembelajaran bagi mereka untuk mencintai seni dan budaya lokal.
“Kami ingin anak-anak merasa bangga dengan budaya mereka. Pragaan Fair adalah medium untuk mengenalkan kekayaan tradisi ini kepada generasi muda,” jelas Kepala Desa Pragaan Laok.
Dukungan Pemerintah dan Komunitas Lokal
Keberhasilan Pragaan Fair 2024 tidak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Sumenep dan masyarakat setempat. Mulai dari Forkopimda hingga tokoh masyarakat bahu-membahu memastikan setiap detail acara berjalan sempurna.
Bupati Achmad Fauzi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras mempersiapkan acara ini. “Pragaan Fair adalah simbol kebersamaan kita. Ini bukti bahwa dengan gotong royong, kita bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa,” katanya.
Potensi Masa Depan Pragaan Fair
Melihat antusiasme masyarakat dan dampak positif yang dihasilkan, Pragaan Fair diharapkan dapat terus berkembang menjadi event yang lebih besar di masa depan. Dengan strategi promosi yang lebih luas, acara ini berpotensi menjadi destinasi wisata budaya tahunan yang menarik pengunjung dari berbagai daerah.
“Kami ingin Pragaan Fair menjadi salah satu ikon budaya Sumenep, yang dikenal tidak hanya di Madura tetapi juga di tingkat nasional,” ujar Bupati dengan penuh optimisme.
Pragaan Fair: Simbol Kebanggaan Sumenep
Pragaan Fair 2024 bukan sekadar perayaan, tetapi cerminan jiwa masyarakat Sumenep yang penuh semangat dan kebersamaan. Dengan kombinasi seni, budaya, dan ekonomi, acara ini menjadi simbol kebanggaan yang membanggakan semua elemen masyarakat.
“Semoga Pragaan Fair tahun ini meninggalkan kesan mendalam, mempererat persaudaraan, dan menginspirasi generasi mendatang untuk terus menjaga tradisi ini,” pungkas Bupati sebelum meninggalkan panggung utama.