rumpibanget.com - Valentino Rossi sedah mengeruk banyak gelar juara dunia sejauh ini dan menjadi bintang paling bersinar di MotoGP meskipun usianya tak muda lagi.
Ketika Rossi bergabung dengan Yamaha pertama kali, ia mengatakan bahwa: "Saya harus bersenang-senang, Rossi meninggalkan mantan timnya karena ia tidak bisa menikmatinya dengan baik, ada terlalu banyak pekerjaan," ucap Direktur Olahraga Yamaha MotoGP, Lin Jarvis ketika Rossi datang pada musim 2004 lalu dari Honda ke Yamaha.
Rossi saat itu meninggalkan motor super power milik Honda dan beralih ke Motor Yamaha yang sama sekali belum bertaji.
Perubahan tersebut juga menjadi salah satu kemenangan terbesar dalam karir Rossi ketika ia berada di Welkom 2004, debutnya dengan Yamaha berhasil mengalahkan Max Biaggi yang saat ini adidaya bersama Honda.
Sepanjang rentang 2013-2015 grafik prestasi Rossi kian menanjak setiap tahunnya. Tahun 2013 Rossi duduk di posisi 4 klasemen akhir, kemudian di tahun berikutnya Rossi berada di posisi runner-up klasemen akhir, berlanjut ke musim 2015 lalu, ia hampir juara dan harus kalah oleh rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo dengan selisih lima poin.
Tahun 2016 ini Rossi memiliki kesempatan lain untuk menarik kembali gelar juara dunia kesepuluhnya. Saat ini Rossi berada di posisi ketiga klalsemen sementara dan terpaut 42 poin di belakang pemimpin klasemen, Marc Márquez dan 18 di belakang Lorenzo. (DN/vK)
Rossi saat itu meninggalkan motor super power milik Honda dan beralih ke Motor Yamaha yang sama sekali belum bertaji.
"Kami bisa menang dengan motor Yamaha, dan pada akhirnya Rossi benar, dan bahkan memenangkan gelar.[post_ads]
Perubahan tersebut juga menjadi salah satu kemenangan terbesar dalam karir Rossi ketika ia berada di Welkom 2004, debutnya dengan Yamaha berhasil mengalahkan Max Biaggi yang saat ini adidaya bersama Honda.
"Salah satu balapan yang paling penting adalah saat di Welkom pada tahun 2004, kemenangan pertama dengan Yamaha. Saya pikir itu adalah kemenangan yang paling penting dalam karir saya," kenang Rossi.Setelah gagal di Ducati selama dua musim, Rossi kembali ke Yamaha di awal 2013 lalu. Lambat laut Rossi kembali mengisi barisan depan sampai sekarang.
Sepanjang rentang 2013-2015 grafik prestasi Rossi kian menanjak setiap tahunnya. Tahun 2013 Rossi duduk di posisi 4 klasemen akhir, kemudian di tahun berikutnya Rossi berada di posisi runner-up klasemen akhir, berlanjut ke musim 2015 lalu, ia hampir juara dan harus kalah oleh rekan setimnya sendiri, Jorge Lorenzo dengan selisih lima poin.
Tahun 2016 ini Rossi memiliki kesempatan lain untuk menarik kembali gelar juara dunia kesepuluhnya. Saat ini Rossi berada di posisi ketiga klalsemen sementara dan terpaut 42 poin di belakang pemimpin klasemen, Marc Márquez dan 18 di belakang Lorenzo. (DN/vK)
Source : http://www.rungansport.com/2016/07/jarvis-ungkap-alasan-rossi-tinggalkan.html