Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sumenep kembali mencatat prestasi luar biasa di penghujung tahun 2024. Di bawah arahan Kepala Bapenda Faruk Hanafi dan dukungan teknis dari Akhmad Sugiharto selaku Kabid Pengelolaan Pendapatan Daerah, sektor pajak perhotelan berhasil melampaui target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan pencapaian sebesar Rp1,285 miliar, atau 106% dari target awal Rp1,2 miliar.
Capaian ini menjadi cerminan dari kepemimpinan yang kuat dan pendekatan inovatif. Faruk Hanafi, yang dikenal sebagai sosok visioner, menerapkan sejumlah strategi baru, termasuk penerapan sistem digital untuk mempermudah proses penarikan pajak. Hal ini memungkinkan setiap transaksi pajak dicatat secara real-time, meningkatkan transparansi sekaligus efisiensi.
Salah satu faktor kunci kesuksesan adalah peningkatan jumlah wisatawan yang mengunjungi Sumenep, berkat berbagai event lokal dan nasional yang digelar sepanjang tahun. “Kami memanfaatkan momentum tersebut untuk mendorong pertumbuhan sektor perhotelan,” ujar Hartox. Ia menambahkan bahwa 15 hotel yang ada di Sumenep, termasuk Hotel Myze yang baru beroperasi, menunjukkan kepatuhan tinggi dalam membayar pajak.
Tiga hotel terbesar, yakni de Bagraf Hotel, Kaberaz Hotel, dan Hotel Asmi, menjadi penyumbang utama PAD dari sektor ini. Menurut Hartox, kontribusi besar dari ketiga hotel tersebut menunjukkan bahwa pelaku usaha memahami pentingnya mendukung program pemerintah daerah.
Untuk mendukung pencapaian ini, Faruk Hanafi juga berfokus pada penguatan regulasi dan pengawasan. “Kami memastikan bahwa tidak ada kebocoran dalam sistem, sehingga semua pendapatan dapat tercatat dengan akurat,” ungkapnya. Strategi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga membangun rasa percaya di kalangan pengusaha.
Selain itu, Hartox menekankan pentingnya edukasi kepada pelaku usaha. Melalui pendekatan persuasif, Bapenda mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi. “Kita ingin semua pihak merasa menjadi bagian dari pembangunan daerah ini,” tuturnya.
Meski pencapaian sektor perhotelan sangat memuaskan, Faruk Hanafi tetap menyoroti tantangan yang ada di depan. Salah satunya adalah bagaimana mempertahankan tren positif ini sambil memperluas basis pendapatan ke sektor lain. “Kita harus terus berinovasi agar tidak hanya bergantung pada satu sektor saja,” katanya.
Sebagai langkah lanjutan, Bapenda berencana memperkuat kolaborasi dengan pelaku usaha melalui forum rutin yang membahas isu-isu strategis. Hartox menambahkan, “Kita tidak hanya berbicara tentang kepatuhan, tetapi juga mencari solusi bersama untuk mengatasi tantangan yang ada.”
Keberhasilan ini membuka peluang baru bagi Kabupaten Sumenep untuk menjadi contoh nasional dalam pengelolaan PAD. Dengan sinergi yang solid antara Faruk Hanafi dan Hartox, Bapenda Sumenep membuktikan bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci utama untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
Melalui pendekatan holistik yang mengutamakan transparansi dan partisipasi, sektor pajak perhotelan kini menjadi pilar utama PAD Sumenep. Dengan visi besar dan eksekusi yang tepat, Bapenda siap membawa Sumenep menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.