Malam yang bersejarah, 27 Oktober 2024, Stadion Giling Sumenep menjadi saksi bisu perayaan Hari Jadi ke-755 Kabupaten Sumenep. Dalam suasana yang meriah dan penuh semangat, masyarakat berkumpul untuk menyaksikan pawai budaya akbar yang menyuguhkan berbagai atraksi menawan, kirab bendera, dan tarian tradisional Madura yang memukau. Peserta pawai mengenakan pakaian adat keraton khas Sumenep, menciptakan suasana yang tidak hanya merayakan usia Kabupaten Sumenep tetapi juga melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki. Dalam momen yang penuh kebanggaan ini, Bapak Faruk Hanafii, S.Sos., M.Si. sebagai Kepala BAPENDA menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh masyarakat Sumenep dan harapannya terhadap peningkatan kesadaran wajib pajak.
Momen perayaan Hari Jadi bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menjadi refleksi bagi kita semua untuk melihat kemajuan yang telah dicapai serta tantangan yang masih harus dihadapi. Bapak Faruk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyatukan langkah dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran serta dalam pembangunan daerah, khususnya melalui pemenuhan kewajiban pajak. Kesadaran ini sangat penting untuk memperkuat pendapatan asli daerah (PAD) yang menjadi salah satu sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan program-program sosial yang mendukung kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bapak Faruk menegaskan bahwa pajak bukanlah beban, melainkan kontribusi setiap warga negara untuk pembangunan daerah. Dengan membayar pajak, masyarakat turut berpartisipasi dalam menyediakan fasilitas umum dan layanan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Sumenep untuk menyadari bahwa setiap rupiah yang dibayarkan sebagai pajak akan kembali kepada mereka dalam bentuk pembangunan yang nyata. Kesadaran ini diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat terhadap pajak dari yang semula dianggap sebagai kewajiban, menjadi sebuah investasi untuk masa depan.
Selama pawai budaya, terlihat bagaimana masyarakat begitu antusias dan bangga akan identitas daerahnya. Hal ini menjadi sinyal positif bagi upaya peningkatan kesadaran pajak. Bapak Faruk menekankan bahwa semangat kebersamaan dan gotong royong yang ditunjukkan dalam acara tersebut harus menjadi inspirasi untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Masyarakat dapat belajar dari nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh nenek moyang, yang selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu.
Pawai budaya yang menampilkan beragam kesenian dan kebudayaan lokal juga memberikan pesan moral yang dalam. Melalui pelestarian budaya, kita diajarkan untuk menghargai warisan yang ada dan membagikannya kepada generasi selanjutnya. Dalam konteks perpajakan, Bapak Faruk berharap agar masyarakat dapat meneruskan nilai-nilai tersebut dalam membangun kesadaran akan tanggung jawab perpajakan. Masyarakat perlu memahami bahwa pajak yang mereka bayar akan digunakan untuk membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan ekonomi dan sosial di Sumenep.
Dalam kesempatan itu, Bapak Faruk juga mengingatkan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pajak. Program-program sosialisasi yang dijalankan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Melalui informasi yang tepat dan jelas, diharapkan masyarakat dapat memahami alur pengelolaan pajak dan dampaknya terhadap pembangunan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih termotivasi untuk memenuhi kewajiban perpajakan mereka.
Pawai budaya yang meriah juga mencerminkan keragaman yang ada di Sumenep. Bapak Faruk mengajak masyarakat untuk memanfaatkan keberagaman ini sebagai modal sosial untuk bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan daerah. Setiap individu, tanpa memandang latar belakang, memiliki peran penting dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui kepatuhan dalam membayar pajak. Kesadaran kolektif ini dapat menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, sehingga pembangunan Sumenep dapat berjalan lebih cepat dan efektif.
Di penghujung perayaannya, Bapak Faruk menegaskan kembali harapannya untuk melihat Sumenep menjadi daerah yang mandiri dan berdaya saing. Peningkatan kesadaran wajib pajak merupakan salah satu kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Ia berharap agar masyarakat Sumenep semakin sadar akan pentingnya peran serta mereka dalam pembangunan, sehingga setiap usaha dan kontribusi yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua. Dengan semangat yang sama seperti saat pawai budaya, mari kita wujudkan Sumenep yang lebih baik melalui kesadaran pajak yang tinggi.
Melalui perayaan ini, diharapkan masyarakat Sumenep tidak hanya merayakan sejarah, tetapi juga membangun komitmen untuk masa depan. Bapak Faruk percaya bahwa dengan kerjasama dan dukungan dari semua pihak, Sumenep akan dapat menghadapi tantangan yang ada dan mencapai tujuan bersama. Kesadaran pajak adalah investasi untuk masa depan yang lebih cerah, di mana setiap warga negara dapat merasakan dampak positif dari pajak yang mereka bayarkan. Mari bersama-sama membangun Sumenep menuju kemajuan yang berkelanjutan.