Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumenep, meski tergolong sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang baru di lingkungan Kota Keris, telah menunjukkan komitmen kuat dalam upaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kepala Bapenda Sumenep, Faruk Hanafi, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong optimalisasi PAD melalui berbagai program dan inovasi yang telah direncanakan. Bapenda Sumenep memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan daerah, dan hal ini diwujudkan melalui upaya peningkatan PAD yang menjadi fokus utama mereka. Dengan langkah-langkah yang strategis dan terencana, Bapenda Sumenep bertekad untuk memberikan kontribusi maksimal dalam meningkatkan pendapatan daerah.
Salah satu program prioritas yang diusung oleh Bapenda Sumenep adalah pemutakhiran data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Program ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya optimalisasi PAD. Pemutakhiran data PBB tidak hanya bertujuan untuk memastikan bahwa data yang ada akurat dan terkini, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pemungutan pajak. Hingga saat ini, Bapenda Sumenep telah berhasil melakukan pemutakhiran data PBB terhadap 10 desa sebagai tahap pertama dari program ini. Faruk Hanafi menyatakan bahwa tahap kedua pemutakhiran data PBB sudah diagendakan dan diharapkan dapat segera terlaksana dalam waktu dekat. Melalui pemutakhiran data yang komprehensif, Bapenda Sumenep berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam membayar pajak.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bapenda Sumenep telah meluncurkan beberapa inovasi yang memudahkan proses tersebut. Salah satu inovasi utama adalah penerapan sistem online untuk pemungutan pajak. Sistem ini memungkinkan masyarakat untuk membayar pajak dengan lebih mudah dan cepat tanpa harus datang langsung ke kantor Bapenda. Selain itu, Bapenda juga bekerja sama dengan desa melalui program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif), yang memungkinkan masyarakat di desa-desa terpencil untuk membayar pajak melalui agen-agen yang tersebar di desa. Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kewajiban membayar pajak, serta memperluas jangkauan layanan Bapenda Sumenep hingga ke daerah-daerah terpencil.
Selain pemungutan PBB, Bapenda Sumenep juga memaksimalkan program digitalisasi untuk penarikan retribusi. Digitalisasi ini dilakukan melalui upaya percepatan dan perluasan elektronifikasi transaksi, yang telah dipaparkan oleh Faruk Hanafi dalam high-level meeting bersama Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah integrasi semua pembayaran retribusi dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Dengan QRIS, masyarakat dapat melakukan pembayaran retribusi dengan lebih mudah melalui sistem yang terintegrasi secara elektronik. Program ini tidak hanya diterapkan di area perkotaan, tetapi juga menyasar daerah-daerah kepulauan yang sering kali memiliki akses terbatas terhadap layanan keuangan. Dengan digitalisasi ini, Bapenda Sumenep berharap dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penarikan retribusi, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan daerah.
Salah satu tantangan utama dalam mengoptimalkan PAD adalah memastikan bahwa kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang ada cukup memadai untuk menjalankan program-program yang telah direncanakan. Untuk itu, Bapenda Sumenep menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi. Selain itu, Bapenda juga terus meningkatkan fasilitas dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung operasionalisasi program-programnya. Dalam hal ini, pengawasan juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan agar semua program berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai hasil yang optimal. Kepala Bapenda Sumenep, Faruk Hanafi, menekankan bahwa peningkatan kapasitas SDM, fasilitas, dan pengawasan merupakan kunci sukses dalam mengoptimalkan PAD, seperti yang ditekankan oleh Bupati Fauzi.
Kabupaten Sumenep dikenal memiliki kondisi geografis yang cukup menantang, terutama dengan adanya daerah-daerah kepulauan yang tersebar di wilayahnya. Kendala geografis ini menjadi tantangan tersendiri bagi Bapenda Sumenep dalam mengoptimalkan PAD, terutama dalam hal pemungutan pajak dan retribusi. Selain itu, faktor sosial seperti tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membayar pajak juga menjadi tantangan yang harus diatasi. Untuk itu, Bapenda Sumenep terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil, agar mereka memahami pentingnya membayar pajak dan berkontribusi dalam pembangunan daerah. Dengan pendekatan yang persuasif dan inklusif, Bapenda Sumenep berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung upaya optimalisasi PAD.
Dalam upaya mengoptimalkan PAD, Bapenda Sumenep menyadari pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan stakeholder lainnya. Kerja sama ini dilakukan tidak hanya dalam hal pemungutan pajak dan retribusi, tetapi juga dalam hal pengelolaan data dan pelaksanaan program-program yang telah direncanakan. Misalnya, melalui program Laku Pandai, Bapenda bekerja sama dengan desa untuk menyediakan layanan pembayaran pajak yang lebih mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu, Bapenda juga terus berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa semua program berjalan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dengan adanya kerja sama yang solid, Bapenda Sumenep yakin dapat mengatasi berbagai tantangan dan mencapai hasil yang maksimal dalam upaya optimalisasi PAD.
Bapenda Sumenep tidak hanya fokus pada pelaksanaan program-program yang telah direncanakan, tetapi juga pada evaluasi dan pengawasan terhadap program-program tersebut. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk menilai efektivitas program dan mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan. Pengawasan yang ketat juga diterapkan untuk memastikan bahwa semua program berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai target yang telah ditetapkan. Faruk Hanafi menekankan bahwa evaluasi dan pengawasan merupakan bagian integral dari upaya optimalisasi PAD, karena dengan begitu, Bapenda dapat terus memperbaiki kinerjanya dan mencapai hasil yang lebih baik dari waktu ke waktu. Selain itu, evaluasi juga membantu Bapenda untuk mengidentifikasi potensi masalah dan mengatasinya sebelum menjadi hambatan yang serius.
Upaya optimalisasi PAD oleh Bapenda Sumenep mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, terutama dari Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai kebijakan dan inisiatif yang mendukung program-program Bapenda, serta melalui alokasi anggaran yang memadai untuk pelaksanaan program-program tersebut. Selain itu, dukungan dari masyarakat juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan upaya optimalisasi PAD. Bapenda Sumenep terus berupaya membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, serta melibatkan mereka dalam berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan PAD. Dengan adanya dukungan yang kuat dari pemerintah daerah dan masyarakat, Bapenda Sumenep yakin dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan daerah.
Bapenda Sumenep menyadari bahwa upaya optimalisasi PAD bukanlah tugas yang mudah, terutama dengan berbagai tantangan yang dihadapi, baik dari segi geografis, sosial, maupun teknis. Namun, dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Bapenda optimis bahwa mereka dapat mengatasi semua tantangan tersebut dan mencapai hasil yang diharapkan. Faruk Hanafi menekankan bahwa Bapenda Sumenep akan terus berinovasi dan mengembangkan program-program yang lebih efektif dan efisien dalam upaya mengoptimalkan PAD. Selain itu, Bapenda juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM, fasilitas, dan pengawasan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan demikian, Bapenda Sumenep berharap dapat terus berkontribusi dalam pembangunan daerah dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

